Menurut keterangan, Kapolsek Taman Kompol Hery Setyo S, awalnya ada seorang yang melaporkan kejadian penemuan mayat ke rukun tetangga (RT) setempat yang dilanjutkan ke Bhabinkamtibmas Desa Bringinbendo.
Mulyadi penjaga kos-kosan, mendapat laporan dari Robin Tandiono Tan (69) yang tak lain adalah adik korban (Tan Amas). Menurutnya, seperti yang disampaikan Kapolsek Taman, kebiasaan kakaknya itu setiap awal bulan selalu ke Surabaya untuk mengambil obat.
"Waktu itu, tidak seperti biasanya, kakaknya tidak muncul ke Surabaya. Untuk memastikan keadaan kakaknya, maka adiknya mendatangi kos tempat kakaknya tinggal. Sebelum pintu dibuka, adiknya mencium bau busuk," terangnya.
Lanjutnya, merasa tidak enak, adiknya korban ini kemudian menemui Mulyadi (penjaga kos) supaya melaporkan ke pihak berwajib untuk membuka pintu kos.
Bersama-sama mereka membuka pintu kos dengan paksa. Ternyata korban sudah dalam kondisi meninggal diatas tempat tidur posisi terlentang dan sudah bengkak, tandas Kompol Hery.
Kapolsek menambahkan, menurut adiknya, si korban ini mempunyai riwayat penyakit dan hidup sendiri di kos-kosan. Saat ditemukannya mayat, di dalam kamar kos juga ditemukan berbagai macam obat yang kemungkinan dikonsumsi korban tiap hari.
"Meski tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban yang asalnya dari Praban Wetan V/15 RT05 RW10 Kecamatan Bubutan Surabaya ini, kita tetap menunggu hasil visum dari RS Siti Khodijah (tempat mayat korban dikirim). Namun dari pihak keluarga sudah merelakan kematian korban karena dianggap sebagai takdir," pungkas Kompol Hery.** Red
