Sidoarjo,Harian7Menit.Online - Wakil Bupati Sidoarjo H.Subandi bersama jajaran terkait menghadiri Undangan Diskusi dalam Kegiatan Monitoring dan Tinjau Lapangan Pengelolaan Pengungsi dari Luar Negeri oleh International Organization for Migration (IOM) Selasa, 14/12/2021 di Hotel Vasa Surabaya.
Berdasarkan data dari UNHCR per Oktober 2021 pengungsi dan pencari suaka yang tinggal di Indonesia terdapat 13.188 orang yang berasal dari 49 Negara. Dan sekitar 57 % dari total pengungsi di Indonesia berada di bawah pengelolaan IOM. Hampir seluruh pengungsi yang berada dalam penanganan IOM ditempatkan di Community Housing/akomodasi yang disediakan termasuk yang berada di wilayah Sidoarjo yaitu Rusunawa Jemundo, Kecamatan Taman.
Pada pertemuan tersebut dihadiri Bakesbangpol Propinsi Jawa Timur, Delegasi dari unsur Pemerintah Pusat yaitu Perwakilan Kementerian Luar Negeri, Direktorat HAM dan Kemanusiaan, Direktorat Keamanan Diplomatik dan Direktorat Organisasi Internasional Budaya dan Negara Berkembang juga Perwakilan Kementerian Dalam Negeri.
Wabup Subandi menyampaikan beberapa yang perlu disikapi terkait masalah imigran di Kabupaten Sidoarjo walaupun dalam masa pandemi pemerintah sudah memberikan perhatian yang lebih kepada imigran seperti vaksinasi yang sudah dijalankan.
Seperti diketahui ada 375 imigran telah tinggal bertahun-tahun di Sidoarjo mulai dari yang tidak mempunyai keluarga sampai yang sudah berkeluarga, dan Pemerintah Sidoarjo sudah memberikan perhatian baik secara ekonomi maupun pelayanan.
"Namun hal yang paling penting untuk menjadi perhatian adalah adanya dampak sosial dengan adanya imigran ini berimbas kepada warga kita sendiri. Untuk itu saya berharap dengan adanya pertemuan ini ditemukan satu solusi dimana selama ini Pemerintah Sidoarjo sudah memberikan pelayanan yang cukup maka harapan saya pemerintah pusat pun turut memberikan perhatian," ujar Subandi.
"Dan bagaimana Pemerintah Pusat juga memberikan solusi untuk para imigran ini kembali ke negaranya secara bertahap, karena mungkin secara ekonomi pemerintah bisa membantu akan tetapi untuk kebutuhan yang lain seperti kebutuhan fisik dan kebutuhan lain yang pemerintah tidak bisa memberikannya sehingga bisa menimbulkan dampak sosial bagi warga Sidoarjo sendiri," katanya.
Subandi juga menjelaskan adanya potrnsi masalah yang dihadapi jika imigran tidak segera difasilitasi untuk pulang ke negara asalanya. Potensi itu salah satunya adalah jika ada imigran yang meninggal dunia.
"Pemerintah Sidoarjo akan selalu memberi support kegiatan apapun terkait kesehatan dan lainnya, akan tetapi yang perlu menjadi perhatian pusat bagaimana jika ada imigran yang meninggal dunia, hal ini pastinya akan menjadi masalah. Untuk itu dengan pertemuan ini ada solusi terbaik," pungkas Subandi.** Red