Sidoarjo,Harian7Menit.Online -Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) menggelar dialog bersama warga desa Mojoruntut kecamatan Krembung. Pada kesempatan itu, Gus Muhdlor membuka ruang uneg-uneg, warga dipersilahkan menyampaikan keluhan maupun permasalahan yang ada di desa mereka.
Salah satu perangkat Desa Mojoruntut menanyakan mengenai usulan 55 titik PJU (Penerangan Jalan Umum) tahun 2020 yang diproyeksikan di tahun 2021 namun, usulan itu sampai sekarang belum terealisasi. Usulan lainnya yang belum mendapatkan respon yakni pembangunan pendopo balai desa.
Menanggapi pertanyaan itu Bupati Gus Muhdlor langsung memerintahkan Dinas Perhubungan untuk turun ke lapangan, mengecek titik-titik mana yang akan dibangun PJU. Ia memastikan tahun ini dapat terealisasi pembangunannya.
“Untuk PJU saya minta titiknya mana saja, besok akan di survey Dishub. Kalau besok hingga 3 hari ke depan tidak ada yang survey matur aku maneh. Paling suwe tahun ini terealisasi. Terkait pendop akan dilihat anggarannya, tidak bisa menjanjikan terealisasi tahun ini, karena dampak pandemi kemarin pendapatan kabupaten masih minus. Mungkin tahun 2023 kalau sudah pulih dari pandemi akan direalisasikan,” ungkapnya.
Pada pertemuan dengan warga itu, bupati mengajak pendamping desa untuk bersama-sama memdengarkan uneg-unek warga. Menurutnya, dengan berdialog langsung dengan masyarakat bisa dengan cepat mengurai permasalahan-permasalahan yang ada wilayah.
“Hari ini saya sengaja mengajak tenaga ahli pendamping desa untuk menerima uneg-uneg terkait permasalahan desa. Cara ini merupakan cara paling cepat untuk mengatasi permasalahan desa yang terkendala anggaran. Anggaran saat ini 40% untuk bansos, 20% untuk ketahanan pangan, 8% untuk permasalahan Covid, sehingga hanya tersisa 32% anggaran untuk program desa yang lain. Jika ada permasalahan yang dapat diintervensi oleh Pemkab, Pemkab akan dibantu tenaga ahli pendamping desa karena menyangkut masyarakat banyak,”ujarnya.
Pada kesempatan itu warga juga wadul terkait jalan desa Mojoruntut arah dari balai desa sampai kecamatan kondisinya banyak yang rusak dan berlubang. Sejak tahun 2000 hanya ada sekali perbaikan jalan aspal di wilayah itu.
Masalah jalan rusak, Gus Muhdlor langsung perintahkan Dinas PU Bina Marga SDA untuk segera turun mengecek. Sedangkan untuk jalan provinsi yang rusak, Pemkab Sidoarjo akan menginformasikannya ke Kementerian Perhubunhan dan Dinas Perhubungan Jatim.
“Dinas PU BM segera turun cek jalan, terutama di Kedungbocok daerah Tarik jadi atensi, mulai dari balai Desa Mojoruntut sampai kecamatan. Semua kendala nya sama, kanan kiri jalan tidak ada got, sehingga air hujan menggenang di jalan dan akhirnya merusak jalan ketika dilewati kendaraan besar," terangnya.
Bupati alumni Unair Surabaya itu menjelaskan, penyebab jalan rusak karena curah hujan tinggi dan air rob naik, saluran air atau drainase jalan tidak dibersihkan bahkan masih banyak jalan yang belum memiliki drainase menjadi faktor kerusakan jalan.
"Pemkab tidak bisa jalan sendiri, bersama-sama dengan warga gotong royong giat kerja bakti membersihkan drainase. Untuk jalan provinsi yang rusak di wilayah Krembung Pemkab Sidoarjo sudah kirim surat ke kemenhub dan Dishub Jatim agar segera diakomodir perbaikannya,”ujarnya.
Selain permasalahan infrastruktur jalan, ada pula pertanyaan mengenai banyaknya kartu KIS-BPJS warga yang tidak aktif. Warga berharap kedepan proses pengajuan pembuatan KIS dipermudah.
“Garis besarnya satu, bahwa kalau ada yang tidak mampu di Sidoarjo dan tidak bisa ngurus JKMM di rumah sakit dan bayar matur ke bupati. Gratis kabeh teko bupati. Namun terkadang pihak perangkat desa kurang paham cara pengurusannya. Nanti akan dijelaskan teknisnya oleh Kepala Dinsos. Pemkab siap membantu masyarakat lewat program JKMM. Kemarin banyak kartu yang tidak aktif, karena adanya evaluasi data penerima KIS. Data yang lama ada anak 3 tahun di kartu BPJS nya 45 tahun,”ungkap Gus Muhdlor.
Kepala Dinas Sosial Sidoarjo Asrofi yang ikut hadir juga menginformasikan mengenai Rumah Sakit mana saja yang menerima KIS/BPJS. Yang pasti dikatakannya pelayanan disemua Puskesmas Sidoarjo gratis bagi masyarakat. Namun untuk rumah sakit yang bekerjasama dengan Pemkab Sidoarjo terkait pelayanan KIS/BPJS Kesehatan ada 5. Yakni RSUD Sidoarjo, Rumah Sakit Siti Hajar, Rumah Sakit Siti Khodijah, Rumah Sakit Anwar Medika, Rumah Sakit Mitra Keluarga, dan Rumah Sakit rujukan Dr. Soetomo dan Rumah Sakit menur.
“Pertama semua Puskesmas pasti menerima, kalau sakit ke Puskesmas tidak akan ditolak walaupun KIS mati atau tidak punya. Nantinya bisa membuat surat pernyataan tidak mampu SKTM. Kedua ada 5 Rumah Sakit yang menerima KIS/BPJS, yaitu RSUD Sidoarjo, Rumah Sakit Siti Hajar, Rumah Sakit Siti Khodijah, Rumah Sakit Anwar Medika, Rumah Sakit Mitra Keluarga, dan Rumah Sakit rujukan Dr. Soetomo dan Rumah Sakit menur. Pasti dilayani dan dibayar oleh Pemkab, yang penting ada KTP dan KK. Nanti akan langsung didaftarkan ke BPJS,” ujar Kepala Dinas Sosial Sidoarjo.
Pada acara itu Bupati Sidoarjo bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo membagikan 300 Paket Zakat ke warga Desa Mojoruntut Kecamatan Krembung. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo, Kepada Dinas Sosial Sidoarjo, Forkopimka Krembung diantaranya Camat Krembung, Danramil Krembung, Kapolsek Krembung, dan Kepala Desa Mojoruntut.** Red